Orang Barat banyak melakukan seks bebas tanpa ikatan. Bahkan mereka setuju bahwa pasangan yang saling mencintai adalah tak ada tuntutan untuk menikah. Cinta murni tidak ada ikatan. Mereka terpengaruh oleh pemikiran filsafat asal Jerman bernama Nietszche. Dia adalah tokoh pertama dari eksistensialisme modern yang dikenal sebagai ateis.
Dengan pemikiran ini, maka pasangan di Eropa, khususnya Rusia menjalankan cinta yang benar-benar dilakukan suka sama suka. Pernyataan ini disampaikan Kusen, kandidat Doktor Filsafat di Belgorade State University, Rusia. Menurut Kusen, pemandangan umum di benua biru, Eropa, di mana muda-mudi larut dalam percintaan tanpa melalui jalur pernikahan, tak lain akibat terpengaruh filsafat Nietszche dalam hubungan seks.
Menurut Friedrich Wilhelm Nietzsche, jika seorang berhubungan badan lalu menuntut untuk menikah, itu adalah bagian dari cinta palsu. "Jadi cinta harus tanpa pamrih. Suka sama suka," jelasnya, dikutip hidayatullah.com (1/8).
Dengan pemikiran ini, maka pasangan di Eropa, khususnya Rusia menjalankan cinta yang benar-benar dilakukan suka sama suka. Mereka harus menjalankan cinta "semurni" mungkin tanpa ada tuntutan untuk menikah. Kusen yang sudah 3 tahun bermukim di Rusia mengakui, secara umum di Eropa seperti itu.
Rusia pada dasarnya adalah negara Kristen Ortodok. Mereka bukan sama sekali anti agama. Namun agama di Rusia memang tidak semarak layaknya orang beragama di Indonesia. Hanya menariknya, ada satu kesamaan antara Indonesia dan Rusia dalam perkara perzinahan. Berhubungan seks jika dilakukan suka sama suka maka tak akan diadili. Perayaan Natal di Rusia tanggal 7 Januari, bukan 25 Desember.
Sumber: http://batam.tribunnews.com/m/index.php//2012/08/01/ini-alasan-orang-barat-suka-seks-bebas
TC: Ingat Sakit, Ingat Mati, Ingat Saat Kau Sulit. Ingat Ingat Hidup Hanya 1 Kali.
Perjuanganku Lebih Mudah Kerana Mengusir Penjajah, Tetapi Perjuanganmu Lebih Sulit Kerana Melawan Bangsamu Sendiri
No comments:
Post a Comment